Sunday 12 November 2017

SAMPAH PENYAMBUNG HIDUP










Klaten (3 November 2017) –Sampah mungkin bagi sebagian orang adalah sesuatu yang tak berguna. Terkadang tak peduli dengan keberadaan sampah yang ada. Namun, berbeda dengan Suparjo (48) menganggap bahwa sampah adalah penyampung hidup untuk keluarganya. Baginya sampah adalah sesuatu yang dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah yang dapat di tukarkan dengan kebutuhan sehari-hari. 

Suparjo (48) merupakan warga Gatak, Jatinom, Klaten yang pekerjaan sebagai pemulung. Bersama dengan istrinya, beliau sehari-hari mencari sampah untuk di tukarkan dengan rupiah. Beliau mencari sampah di daerah Jatinom, Klaten dari pagi sampai malam menjeput. Bermodalkan kantong besar beliau bersama istrinya mencari sampah dengan senyum dan semangat.

Bulan Safar merupakan bulan yang sangat menguntungkan bagi dirinya karena banyak even-even yang berlangsung di Klaten salah satunya Sebar Apem Ya Qoyyum. Beliau sangat diuntungkan dengan even tersebut karena banyak orang yang membeli makanan maupun minuman dan membuang bungkusnya di sekitar even tersebut. Setelah acara selesai dan orang-orang mulai meninggalkan even tersebut dengan sigap beliau memunguti sampah yang masih bisa di jual kembali. Hasil memunguti tersebut kemudian di masukkan ke dalam kantong besar. Setelah kantong itu penuh beliau membawa pulang. Hasil memunguti tak langsung dijual ke pengepul. Setiap 3 -4 hari pengepul itu datang sendiri kerumahnya untuk memberi hasil memulung tersebut. Itulah hari yang selalu beliau nantikan karena hari itu adalah hari ia menerima rupiah untuk melangsunkan hidup ini. 

Suparjo (48)  menjadi pemulung sejak belasan tahun yang lalu. Beliau memiliki 2 orang anak. Anak pertama duduk di bangku SMK sedangkan anak kedua duduk dibangku Sekolah Dasar. Beliau menjadi pemulung demi anak-anaknya agar bisa sekolah dan mendapat pekerjaan yang lebih baik bukan menjadi seperti dirinya. (Erina Nurhuda)

No comments:
Write comments